RASULULLAH
MANUSIA SEMPURNA
01.Keutamaan
Sifat-sifat Rasulullah SAW
Kiranya sudah cukup
jelas, bahwa nabi kita Muhammad SAW dikaruniai oleh Allah SWT seluruh
sifat-sifat terpuji dan indah. Namun semua sifat-sifat yang indah itu sangat bertalian
dengan dua hal yang besar, pertama keagungan dari sifat itu, dan yang kedua
pancaran cahaya yang meliputinya. Karena itu keindahan paras muka beliau tidak
membawa dampak negatif bagi yang melihatnya, sebagaimana Nabi Yusuf yang dikaruniai
Tuhan separuh dari kebagusan rupa, dan cukup menyebabkan wanita melihatnya
terpukau sambil berkata : Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia, ini tidak
lain hanya malaikat yang mulia. (QS. Yusuf:21).
Seorang penyair
menggambarkan ibaratnya, ia berkata : Kalau wajahnya (Rasulullah SAW) sempat
dilihat oleh kawan-kawan Zulaikha, jantung hatilah yang akan terpotong sebelum
tangan mereka.
Keagungan inilah yang
oleh Hindun binti Halah dalam menggambarkan sifat-sifat Rasulullah SAW,
dikatakan sebagai agung dan penuh wibawa seperti yang diriwayatkan oleh
At-Tirmidzi. Imam Ali r.a. pernah berkata : siapa yang melihat sepintas lalu
pasti akan tertegun karena kewibawaannya.
Karena keagungan dan
kewibawaan itulah kiranya, maka siapapun yang duduk mendampinginya akan
berdebar hatinya, terpengaruh oleh kewibawaan yang memancar dari pribadi agung
itu. Oleh sebab itu pula beliau selalu beramah tamah dan bersikap lemah lembut
sekedar menenangkang dan menentramkan hati mereka.
Seorang wanita, Qiblah
binti Makhramah bercerita : Pernah aku melihat Rasulullah SAW duduk dengan tekunnya,
tiba-tiba rasa takut menyelinap dalam hatiku, dan akupun menggigil. Kemudian
terdengar suara orang berkata, ya Rasulullah kasihan wanita itu, ia menggigil
ketakutan karena Engkau. Maka beliau tanpa melihatku, karena aku berada
dibelakang punggungnya, berkata : Kasihan benar ia, tenangkanlah hatimu.
Setelah kudengar itu, segera lenyap rasa takut dari hatiku.
Abi Mas’ud Albadriy
menceritakan apa yang pernah dialaminya, ia berkata : Tatkala aku sedang
menghajar seorang budakku tiba-tiba kudengar suara dari arah belakangku.
Mulanya aku tidak memperdulikannya, karena amarahku sedang meluap, kiranya itu
Rasulullah SAW yang aku lihat, maka cemeti yang aku pegang jatuh ke tanah dan
beliau berkata : Demi Allah, Tuhan dapat berbuat kepada dirimu lebih dari apa
yang engkau lakukan sekarang. Maka dengan suara tersendat-sendat aku berkata :
Ya Rasulullah demi Allah aku tidak akan menhajar lagi budakku.
Adapun pancaran nurani
yang menghiasi keagungan Rasulullah sebagaimana yang tersebut pada sifat-sifat
dan gambaran wajahnya, maka itupun dalam arti yang hakiki. Dan cahaya beliau
adalah yang dijadikan pertama oleh Allah, seperti yang diriwayatkan oleh Hadist
Jabir, dan menurut Az-Zarqani hadist itu juga diriwayatkan Al-Naihaqiy, dan
tidak bertentangan dengan hadist riwayat At-Tirmidzi, bahwa Nur Muhammad-lah
yang pertama dijadikan oleh Allah. Berarti Allah yang menjadikan segala macam
cahaya, menciptakan Nur Muhammad sebelum cahaya-cahaya lainnya.
Yang dapat memperkuat
tentang Nur Muhammad ini ialah hadist yang diriwayatkan oleh Husain dari
ayahnya Ali bin Abi Thalib bahwa Rasulullah bersabda : Dahulunya aku ini cahaya
dihadapan Tuhanku. Hadist ini diriwayatkan oleh Ibnul Qathaan, seorang ahli
dalam ilmu hadist yang terkenal sangat cermat dalam menelitih riwayat dalam
sanad hadist.
Demikian juga firman
Allah SWT : Sesungguhnya datang kepadaku cahaya dari Allah dan kitab yang
menerangkan. (QS. Al-Maidah:15).
Disamping itu,
riwayat-riwayat yang cukup banyak, sekitar kelahiran Rasulullah, dimana
ibundanya melihat pancaran cahaya sehingga di bawah sorotannya dapat melihat
dengan jelasnya gedung-gedung yang berada di negeri Syam. Ditambah lagi dengan
hadist riwayat At-Thabraniy : Kami melihat cahaya memancar dari padanya.
Ibnu Abi Halah menurut
riwayat At-Thirmidzi dalam menceritakan sifat-sifat Nabi berkata : Ia diliputi
oleh sinar cahaya. Dan Aisyah berkata : sedang aku duduk bersama Nabi SAW yang
tengah memperbaiki sandalnya, maka ku lihat keringat beliau membasahi
keningnya, akupun heran tercengang. Lalu Nabi berkata kepadaku : mengapa kau
tercengang hai Aisyah ? karena keningmu yang berkeringat menyinarkan cahaya,
jawabku cepat.
Memang ada sementara
orang yang memahami arti Nur Muhammad bahwa nabi adalah cahaya, sehingga
dibayangkan olehnya, seolah-olah beliau itu seperti pelita yang menyorotkan
cahaya. Padahal Rasulullah jauh lebih mulia dan agung dari anggapan yang
demikian. Adakalanya memang cahaya dalam arti hakiki tampak terlihat dari
padanya, seperti cahaya yang memancarkan dari benda mu’jizat beliau, bahkan hal
itu pernah terjadi pada sebagian sahabat Rasulullah SAW.
Al-Bukhari
meriwayatkan, bahwa Annas pernah berkata : bahwa Usaid bin Khudair dan Abbad
bin Bisyir, keduanya berada di majelis Rasulullah pada malam hari setelah
keduanya kembali pulang. Maka tongkat salah seorang dari keduanya memancarkan
sinar dalam kegelapan malam itu, dan keduanya di bawah sorotannya. Ketika
keduanya di samping jalan berpisah, maka tongkat masing-masing bersinar
menerangi jalan.
Kemudianlah beberapa Keutamaan Sifat-sifat Rasulullah SAW,
mulai dari paras wajahnya yang tak tertandingi, kewibawaan dan keagungannya
yang terpancar secara langsung, serta Nur Muhammad yang diciptakan pertama kali
oleh Allah sebelum cahaya-cahaya lainnya. Dan semoga apa yang saya sampaikan
bisa membuat kita sadar bahwa Pemimpin kita Baginda Rasulullah adalah manusia
pilihan yang dipilih Allah SWT sebagai pemimpin umat dengan segala
kesempurnaannya, SUBHANALLAH.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar