Jumat, 03 Februari 2017

Rasulullah Manusia Sempurna


RASULULLAH MANUSIA SEMPURNA

01.Keutamaan Sifat-sifat Rasulullah SAW
Kiranya sudah cukup jelas, bahwa nabi kita Muhammad SAW dikaruniai oleh Allah SWT seluruh sifat-sifat terpuji dan indah. Namun semua sifat-sifat yang indah itu sangat bertalian dengan dua hal yang besar, pertama keagungan dari sifat itu, dan yang kedua pancaran cahaya yang meliputinya. Karena itu keindahan paras muka beliau tidak membawa dampak negatif bagi yang melihatnya, sebagaimana Nabi Yusuf yang dikaruniai Tuhan separuh dari kebagusan rupa, dan cukup menyebabkan wanita melihatnya terpukau sambil berkata : Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia, ini tidak lain hanya malaikat yang mulia. (QS. Yusuf:21).
Seorang penyair menggambarkan ibaratnya, ia berkata : Kalau wajahnya (Rasulullah SAW) sempat dilihat oleh kawan-kawan Zulaikha, jantung hatilah yang akan terpotong sebelum tangan mereka.
Keagungan inilah yang oleh Hindun binti Halah dalam menggambarkan sifat-sifat Rasulullah SAW, dikatakan sebagai agung dan penuh wibawa seperti yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi. Imam Ali r.a. pernah berkata : siapa yang melihat sepintas lalu pasti akan tertegun karena kewibawaannya.
Karena keagungan dan kewibawaan itulah kiranya, maka siapapun yang duduk mendampinginya akan berdebar hatinya, terpengaruh oleh kewibawaan yang memancar dari pribadi agung itu. Oleh sebab itu pula beliau selalu beramah tamah dan bersikap lemah lembut sekedar menenangkang dan menentramkan hati mereka.
Seorang wanita, Qiblah binti Makhramah bercerita : Pernah aku melihat Rasulullah SAW duduk dengan tekunnya, tiba-tiba rasa takut menyelinap dalam hatiku, dan akupun menggigil. Kemudian terdengar suara orang berkata, ya Rasulullah kasihan wanita itu, ia menggigil ketakutan karena Engkau. Maka beliau tanpa melihatku, karena aku berada dibelakang punggungnya, berkata : Kasihan benar ia, tenangkanlah hatimu. Setelah kudengar itu, segera lenyap rasa takut dari hatiku.
Abi Mas’ud Albadriy menceritakan apa yang pernah dialaminya, ia berkata : Tatkala aku sedang menghajar seorang budakku tiba-tiba kudengar suara dari arah belakangku. Mulanya aku tidak memperdulikannya, karena amarahku sedang meluap, kiranya itu Rasulullah SAW yang aku lihat, maka cemeti yang aku pegang jatuh ke tanah dan beliau berkata : Demi Allah, Tuhan dapat berbuat kepada dirimu lebih dari apa yang engkau lakukan sekarang. Maka dengan suara tersendat-sendat aku berkata : Ya Rasulullah demi Allah aku tidak akan menhajar lagi budakku.
Adapun pancaran nurani yang menghiasi keagungan Rasulullah sebagaimana yang tersebut pada sifat-sifat dan gambaran wajahnya, maka itupun dalam arti yang hakiki. Dan cahaya beliau adalah yang dijadikan pertama oleh Allah, seperti yang diriwayatkan oleh Hadist Jabir, dan menurut Az-Zarqani hadist itu juga diriwayatkan Al-Naihaqiy, dan tidak bertentangan dengan hadist riwayat At-Tirmidzi, bahwa Nur Muhammad-lah yang pertama dijadikan oleh Allah. Berarti Allah yang menjadikan segala macam cahaya, menciptakan Nur Muhammad sebelum cahaya-cahaya lainnya.
Yang dapat memperkuat tentang Nur Muhammad ini ialah hadist yang diriwayatkan oleh Husain dari ayahnya Ali bin Abi Thalib bahwa Rasulullah bersabda : Dahulunya aku ini cahaya dihadapan Tuhanku. Hadist ini diriwayatkan oleh Ibnul Qathaan, seorang ahli dalam ilmu hadist yang terkenal sangat cermat dalam menelitih riwayat dalam sanad hadist.
Demikian juga firman Allah SWT : Sesungguhnya datang kepadaku cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan. (QS. Al-Maidah:15).
Disamping itu, riwayat-riwayat yang cukup banyak, sekitar kelahiran Rasulullah, dimana ibundanya melihat pancaran cahaya sehingga di bawah sorotannya dapat melihat dengan jelasnya gedung-gedung yang berada di negeri Syam. Ditambah lagi dengan hadist riwayat At-Thabraniy : Kami melihat cahaya memancar dari padanya.
Ibnu Abi Halah menurut riwayat At-Thirmidzi dalam menceritakan sifat-sifat Nabi berkata : Ia diliputi oleh sinar cahaya. Dan Aisyah berkata : sedang aku duduk bersama Nabi SAW yang tengah memperbaiki sandalnya, maka ku lihat keringat beliau membasahi keningnya, akupun heran tercengang. Lalu Nabi berkata kepadaku : mengapa kau tercengang hai Aisyah ? karena keningmu yang berkeringat menyinarkan cahaya, jawabku cepat.
Memang ada sementara orang yang memahami arti Nur Muhammad bahwa nabi adalah cahaya, sehingga dibayangkan olehnya, seolah-olah beliau itu seperti pelita yang menyorotkan cahaya. Padahal Rasulullah jauh lebih mulia dan agung dari anggapan yang demikian. Adakalanya memang cahaya dalam arti hakiki tampak terlihat dari padanya, seperti cahaya yang memancarkan dari benda mu’jizat beliau, bahkan hal itu pernah terjadi pada sebagian sahabat Rasulullah SAW.
Al-Bukhari meriwayatkan, bahwa Annas pernah berkata : bahwa Usaid bin Khudair dan Abbad bin Bisyir, keduanya berada di majelis Rasulullah pada malam hari setelah keduanya kembali pulang. Maka tongkat salah seorang dari keduanya memancarkan sinar dalam kegelapan malam itu, dan keduanya di bawah sorotannya. Ketika keduanya di samping jalan berpisah, maka tongkat masing-masing bersinar menerangi jalan.
Kemudianlah beberapa Keutamaan Sifat-sifat Rasulullah SAW, mulai dari paras wajahnya yang tak tertandingi, kewibawaan dan keagungannya yang terpancar secara langsung, serta Nur Muhammad yang diciptakan pertama kali oleh Allah sebelum cahaya-cahaya lainnya. Dan semoga apa yang saya sampaikan bisa membuat kita sadar bahwa Pemimpin kita Baginda Rasulullah adalah manusia pilihan yang dipilih Allah SWT sebagai pemimpin umat dengan segala kesempurnaannya, SUBHANALLAH.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar